LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN UKURAN PARTIKEL



LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK

“PENENTUAN UKURAN PARTIKEL”

Dosen Pengampu : Arif Santoso, S.Farm.,Apt





Oleh:
Kelompok A2
Arisa Nur Fadilah                   (1413206006)
Arum Fajarwati                       (1413206007)
Ayu Kumalasari                      (1413206008)
Betty Dwi Cahyaningrum       (1413206009)
Cristhoforus Mamo                 (1413206010)


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes KARYA PUTRA BANGSA
TULUNGAGUNG
2016
A.      JUDUL
PENENTUAN UKURAN PARTIKEL
B.       TUJUAN
Mengukur partikel-partikel zat dengan metode Mikroskop optik.
C.      DASAR TEORI
Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel adalah metode mikroskopi optik.
Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan ukuran kurang lebih 10.000 mikron atau 10 milimikron atau mungkin juga sangat halus mencapai ukuran koloidal, 1 mikron atau lebih kecil. Agar ukuran partikel serbuk ini mempunyai standar, maka USP menggunakan suatu batasan dengan istilah “very coarse, coarse, moderately coarse, fine and very fine”, yang dihubungkan dengan bagian serbuk yang mempu melalui lubang-lubang ayakan yang telah distandarisasi yang berbeda-beda ukurannya, pada suatu periode waktu tertentu ketika diadakan pengadukan dan biasanya pada alat pengaduk ayakan secara mekanis (Ansel, 1989).
Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. Di bawah mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel terlihat, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut. Pemandangan dalam mikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah layar di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk diukur (Martin, A., 1990).
Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan lebar. Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah partikel yang harus dihitung (sekitar 300-500) agar mendapatkan suatu perkiraan  yang baik dari distribusi, menjadikan metode tersebut memakan waktu dan jelimet. Namun demikian pengujian mikroskopis dari suatu sampel harus selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode analisis ukuran partikel lainnya, karena adanya gumpalan dan partikel-partikel lebih dari satu komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode ini (Martin, A., 1990).
Pengetahuan mengenai bentuk dan luas permukaan suatu partikel dikehendaki. Bentuk partikel mempengaruhi aliran dan sifat-sifat pengemasan dari suatu serbuk, juga mempunyai beberapa pengaruh terhadap luas permukaan. Luas permukaan persatuan berat atau volume merupakan karakteristik serbuk yang penting jika seseorang mempelajari adsorpsi permukaan dan laju disolusi (Martin, 2008).
D.      ALAT DAN BAHAN
1.      Mikroskop Optik
2.      Simplisia Serbuk kunyit
3.      Serbuk kopi Brontoseno
4.      Handbody Marina
E.       CARA KERJA  
Dikalibrasi skala okuler
Dibuat suspensi encer partikel (sampel serbuk diencerkan dengan aquades dengan secukupnya) dan buat sediaan di atas objek gelas.

Dilakukan “grouping”: tentukan ukuran partikel yang terkecil dan terbesar, bagilah jarak ukur yang diperoleh menjadi beberapa bagian.

Di ukur partikel dan golongkan ke dalam group yang telah ditentukan dan ukurlah 100 partikel.

                                                           
Dibuat kurva distribusi ukuran partikel dan tentukan harga diameter-diameter

F.       HASIL
Description: D:\New folder\20160531_102052.jpg
                                                  




Description: D:\New folder\20160531_102204.jpg






Description: D:\New folder\20160531_102226.jpg





Description: D:\New folder\20160531_102241.jpg
            Description: D:\New folder\20160531_102301.jpg
Description: D:\New folder\20160531_102322.jpg



Description: D:\New folder\20160531_102338.jpg






Description: D:\New folder\20160531_102357.jpg












G.    PEMBAHASAN
Tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk melakukan pengukuran partikel dengan metode mikroskopi optik. Dalam metode mikroskopis pengkuran diameter rata-rata dari sistem diperoleh dengan pengukuran partikel secara  acak sepanjang garis yang ditentukan.
Pada percobaan ini sampel yang akan ditentukan ukuran partikelnya dengan metode mikroskopi optik yaitu lotion, simplisia serbuk kunyit, dan serbuk kopi. Mula- mula masing-masing sampel dibuat larutan suspensi terlebih dahulu, kemudian di siapkan mikroskop dan di kalibrasi skala okulernya dengan perbesaran 0,005 mikrometer. Selanjutnya sediaan suspensi dari masing-masing sampel di teteskan pada obyek glass lalu ditutup dengan cover glass dan diamati dibawah mikroskop.selanjutnya diilakukan “grouping”: tentukan ukuran partikel yang terkecil dan terbesar, setelah itu di ukur partikel dan golongkan ke dalam group yang telah ditentukan dan ukurlah 100 partikel.
Dari pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil ukuran partikel untuk sampel kopi memiliki bentuk yang tidak beraturan (asimetris) dengan diameter rata-rata sebesar 8,94 x 10-3 mikrometer, ukuran partikel kunyit memiliki bentuk tidak beraturan (asimetris) dengan diameter rata-rata sebesar 9,6 x 10-5 mikrometer, dan untuk sampel lotion memiliki bentuk ukuran partikel bulat dengan diameter rata-rata partikel sebesar 0,12 mikrometer.
                         Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu (Parrot, 1970):
1.      Menghitung luas permukaan
2.      Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat
3.      Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara per oral, suntikan dan topikal
4.      Pembuatan obat bentuk emulsi dan suspensi
5.      Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel).



H.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa diameter rata-rata untuk kopi = 8,94 x 10-3 mikrometer, kunyit = 9,6 x 10-5 mikrometer, lotion= 0,12 mikrometer. Sehingga serbuk dengan ukuran partikel paling kecil adalah kunyit.
I.       SARAN
Sebaiknya saat melakukan pengamatan dibawah mikroskop harus dilihat dengan teliti agar dapat diketahui bagaimana bentuk partikel sampel serta memudahkan untuk melakukan grouping.
J.      DAFTAR PUSTAKA

Alfred, Martin. 2008. Farmasi Fisika Dasar-Dasar Farmasi Fisik dalam     Ilmu Farmasetik Ed. Ketiga jilid 2. Jakarta : UI Press
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Penerjemah : F. Ibrahim. Edisi ke-4. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Parrot, L,E. 1970. Pharmaceutical Technologi. Mineapolish: Burgess Publishing Company


Comments

Popular posts from this blog

RHEOLOGI PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DAN NON NEWTON

MAKALAH REAKSI REDOKS